Selasa, 10 Desember 2013

Kebudayaan Provinsi Jawa timur


Provinsi Jawa timur
Banyak hal menarik dari seni dan kebudayaan yang terdapat di propinsi Jawa Timur. Banyak kesenian khas yang menjadi ciri khas dari budaya yang terdapat di daerah Jawa Timur.


Propinsi yang ada di bagian timur pulau jawa ini memiliki banyak keunikan, diantaranya adalah kebudayaan dan adat istiadat dari di Jawa Timur. Namun banyak di antaran kebudayaan Jawa Timur menerima pengaruh dari propinsi Jawa Tengah.


  1. Rumah Adat 


  • Bentuk bangunan Jawa Timur bagian barat (seperti di Ngawi, Madiun, Magetan, dan Ponorogo) umumnya mirip dengan bentuk bangunan Jawa Tengahan (Surakarta). Bangunan khas Jawa Timur umumnya memiliki bentuk joglo , bentuk limasan (dara gepak), bentuk srontongan (empyak setangkep).Masa kolonialisme Hindia-Belanda juga meninggalkan sejumlah bangunan kuno. Kota-kota di Jawa Timur banyak terdapat bangunan yang didirikan pada era kolonial, terutama di Surabaya dan Malang.

  •  Banyuwangi - Rumah adat Osing


    Tulangagung - Rumah adat tradisional

    Rumah adat salah satu kota di jawatimur - joglo




    2. Pakaian Adat
             Pakaian adat jawa timur ini disebut mantenan. pakaian ini sering digunakan saat perkawinan d masyarakat magetan jawa timur.

    madura-baju adat


    baju adat - bangkalan

    baju adat - bangkalan


    3. Upacara Adat
                           
    Upacara ini dilakukan sebagai perwujudan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan ungkapan terimakasih kepada nelayan dan masyarakat prigi kepada leluhur yang telah berjasa membuka kawasan teluk prigi , sehingga bisa dijadikan lahan untuk tempat tinggal dan mencari penghasilan.
    Trenggalek -  LARUNG SEMBONYO

     Yadnya Kasada ini merupakan ritual adat Suku Tengger yang diperingati pada hari ke-15 bulan purnama di bulan Kasada. Sebagai ungkapan rasa syukur kepada Sang Hyang Widhi dan para leluhur, warga Tengger menggelar ritual sesembahan berupa sesaji hasil bumi dan ternak yang dilarung di kawah Gunung Bromo.


    Probolinggo - upacara Yadna Kasada

    Dalam rangka peringatan hari jadi Kerajaan Majapahit ke 719, yang berlangsung di situs Pendopo Agung Majapahit, Trowulan – Mojokerto pada 11 November 2012 lalu, telah digelar suatu upacara ritual Dharmasiksa atau Guru Piduka.


    Situbondo - tradisi petik laut
                          Bentuk rasa syukur kepada Allh SWT atas segala limpahan karunianya banyak macamnya. Namun bagi komunitas nelayan, menunjukkan rasa syukur atas melimpahnya hasil tangkapan laut serta selalu selamat tanpa bencana serta rintangan apapun, hanya dikenal dengan ritual "Petik Laut" dan "larung saji"
                          Ritual ini yang selalu dinantikan dan rutin dilakukan dikalangan komunitas nelayan, termasuk nelayan petik laut di Desa Kilen Sari, Kecamatan Panarukan
                          Inti kegiatan petik laut adalah saat pelarungan sesaji ke tengah laut, sesaji itu disatukan dalam sebuah perahu kecil. Isinya macam-macam, namun yang paling menonjol adalah kepala sapi. Sebelum dilarung, sesaji itu telah melalui serangkaian ritual. Perahu sesaji diturunkan kelaut beramai-ramai kemudian dilarung ketengah dan ditenggelamkan. Sekretaris Panitia Petik Laut menambahkan "petik laut untuk melestarikan budaya bangsa".


    Pacitan- upacara adat ceprotan
    Ceprotan merupakan upacara adat bersih desa yang dilaksanakan setahun sekali tiap Bulan Longkang berdasar hitungan almanak Jawa. Teknisnya, 2 kelompok warga berebut melempar buah kelapa muda (cengkir) yang telah direndam air sebelumnya. Sasarannya adalah pembawa ingkung (ayam panggang) yang berada diantara kedua kelompok





    Sumber :





    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar